ini cerita tentang sahabat-sahabatku, yang Allah pertemukan denganku dengan cara-Nya yang indah....
Dulu sewaktu aku kanak-kanak, aku tidak bisa mengingat nama teman2ku dengan baik, aku belum sadar apa itu arti persahabatan. seiring dengan berjalannya waktu, aku mengikuti orang tuaku yang sering berpindah-pindah, bahkan saat aku menduduki bangku sekolah dasar aku memiliki 4 sekolah yang selalu berpindah antar kota, saat aku memulai berteman yang lebih erat aku belum juga paham apakah itu seorang sahabat bagiku. bahkan pernah terbesit dalam pikiranku aku tidak akan pernah punya sahabat, karena aku selalu berpindah tempat dan sulit bagiku untuk memiliki kedekatan yang lebih akrab lagi dengan teman-temanku karena aku sadar bahwa kita akan berpisah saat aku pindah nanti.
Saat aku menduduki sekolah menengah tingkat pertama, aku mengalami hal yang menarik, bahwa jumlah temanku semakin banyak, ini didukung dengan sifat ceriaku, suka tertawa dan senyum yang ditebar kemana-mana. :)
(ini bukan berarti aku orang yang kurang waras looohhh).... saat itu aku menyadari bahwa mungkin aku tidak akan juga pernah punya sahabat, tapi yang tersimpan dalam benakku aku ingin meninggalkan kenangan yang baik di setiap pikiran teman-teman yang akan aku tinggalkan nanti. Dan akhirnya waktu itu tiba... aku harus pindah lagi ke kota empek-empek. disana aku ketemu dengan orang2 yang ramah dan mau menyapa terlebih dahulu.
Seiring berjalannya waktu, aku mulai menikmati setiap proses kepindahan ku dari satu tempat ke tempat lainnya, bertemu dengan orang baru, watak baru, sifat baru dan pengalaman-pengalaman yang baru... pelan-pelan aku mulai percaya bahwa suatu saat nanti aku akan menemukan sahabat yang akan menguatkan saat lemah, mendoakan saat saling berjauhan, dan sejuta harapan yang tumbuh dalam benakku tentang sosok sahabat yang ideal.
Dan sang waktupun terus berjalan dan memaksaku untuk kembali pindah dari kota empek-empek ke kota serambi mekkah, negeri rencong yang berselimutkan syari'at islam yang sangat kental. disini aku menjalani masa putih abu-abu itu dengan sangat menyenangkan, bertemu dengan teman yang satu impian, satu cita-cita bahwa kelak kita akan menjadi seorang yang sukses di hari nanti, berkenalan dengan organisasi OSIS, mengasah kemampuan verbal dengan debat-debat yang sarat akan isu-isu hangat yang terjadi di sekitar kita, canda, tawa, tangis, airmata atau sekedar keisengan menakut2i junior dengan kadal plastik. semua menjadi seru saat dilakukan bersama-sama. dan menjadi pemimpin atas teman2 perempuan itu yang sangat menantangku. saat teman-teman cewek di satukan dalam satu kelas... sebuah tantangan yang sangat berat menyesuaikan pendapat-pendapat yang terkadang menyeleneh menurutku, membuat guru fisika kami nangis dan ngambek tidak mau mengajar, merayu guru agar belajarnya lebih menyenangkan, dan saat itu aku mulai merasakan ikatan yang sangat kuat yang aku sebut dengan persahabatan. Bagaimana tidak, dalam satu kelas itu kita merasakan tangis, canda, tawa, marah, seru-seruan yang dilewati bersama selama 1 tahun. Dan mulai saat itu aku percaya, aku memiliki Sahabat yang sangat banyak.
Saat aku harus berpisah dengan sahabat-sahabat putih abu-abu dikarenakan cita-cita kita yang harus digapai membuat kita terpisah tempat, waktu dan jarak, sejak saat itu aku selalu merindukan mereka semua, berharap dalam setiap do'a bahwa kami akan dipertemukan kembali pada waktu yang indah dan saat kita semua telah memiliki tiap-tiap kesuksesan yang sudah kita genggam dalam tangan masing-masing.
Aku merindukan sahabatku, dan dibangku perkuliahan Allah kembali mempertemukan aku dengan sahabat-sahabat seperjuangan yang sangat luar biasa, mensupport disaat sakit, tanpa ada rasa saling sikut karena takut tersisihkan, mendo'akan saat berjauhan, saling merindukan saat sang waktu memisahkan, dan tetap bertegur sapa, berceloteh, bercanda tawa, menangis saat saling terluka, menguatkan saat rapuh. Dan satu yang aku tidak mampu untuk tidak takjub bahwa Allah mempertemukan aku dengan teman disaat aku duduk di bangku taman kanak-kanak, dan menjadi semakin akrab saat duduk di bangku kuliah.
Aku dulu adalah orang yg sangat susah mengingat nama orang, tidak percaya dengan adanya persahabatan sejati, dan akhirnya menjadi orang yang memiliki banyak sahabat di banyak tempat, meridukan setiap teman yang dulu aku terpaksa tinggalkan karena pindah tempat, dan akhirnya menyadari bahwa setiap teman yang kutinggalkan itu memiliki tempat tersendiri di hatiku dan tempat itu bernama tempat untuk sahabat, saling merindukan dan saling mendo'akan.
Kini aku bertemu dengan para sahabat yang luar biasa yang dipertemukan dengan cara yang indah dariNya, bertemu dengan seizinnya dan berpisah untuk bertemu kembali. Allah mengajarkan dengan caraNya yang unik menurutku untuk berteman, bersahabat, saling memahami tanpa perlu berkata-kata. Terima kasih ya Allah memberikan aku sahabat-sahabat yang terbaik untukku. semoga engkau memberikan kesehatan kepada kami semua, dan memberikan kesempatan kami untuk bersua bercerita bersama dan mengenang kenangan indah yang pernah kami lewati bersama.
terspesial untuk seluruh teman dan sahabat-sahabatku mulai dari....
- TK Aisiyah Tj. Sari Medan
- SD Muhammadiyah 03 Medan
- SD Al-washliyah kapten muslim Medan
- SD negeri 152879 Pandan Tap-Teng
- kelas unggulan SD Negeri inpres Pandan Tap-Teng
- SMP Al-Muslimin Pandan Tapteng
- SMP Muhammadiyah 10 Palembang, Sumsel
- SMA Negeri 5 Banda Aceh, dan
- Fakultas Kedokteran Hewan Univ. Syiah Kuala Banda Aceh
"Allah yang mempertemukan kita, dan kuharap Allah tidak akan memisahkan persahabatan kita dari hati masing-masing kita"